top of page

Muslimah itu 'Batu Permata'

  • Writer: YSDP NFath
    YSDP NFath
  • Jun 26, 2020
  • 2 min read

Updated: Jul 1, 2020


ree

Muslimah ibarat batu permata, penuh dengan harga diri. Permata ditempatkan di tempat yang khusus dan dilindungi berbagai alat pengaman. Tidak semua orang boleh melihat dan merabanya secara langsung. Dan, permata hanya dapat ditemukan ditempat tertentu yang agung. Begitulah pendangan Islam terhadap perempuan.


Perempuan Islam (muslimah) senantiasa dijaga dengan memberikan pakaian yang sempurna, mewah, tidak kurang sesuatu pun. Mereka memiliki ciri khas tersendiri. Gaya bicaranya penuh dengan kharisma, tatapan matanya menyejukkan, perangainya menyinari bak zamrud, dan kelemah-lembutannya menjadi karakteristik tersendiri. Itu semua tak lepas dari rahmat Allah.


Lain halnya dengan Barat. Memandang wanita sebagai makhluk yang “tidak sempurna”, tiada yang istimewa, yang siapa pun boleh menginjaknya (seperti sampah). Maka tak ayal munculnya pemberontakan oleh kaum wanita yang ingin membebaskan diri. Ironisnya, kini wanita Islam meniru budaya mereka. Mereka tanggalkan baju keislaman demi sebuah kebebasan. Kebebasan yang bisa menjadikan seseorang tidak terbebani oleh aturan (syariat Islam) termasuk aturan dalam-mengambil alih profesi atau pekerjaan.


Jika menilik ke Islam, muslimah mendapatkan posisi yang mulia. Banyak riwayat yang memberikan nilai lebih (berharga) bagi wanita. Seperti syurga berada di bawah telapak kaki ibu; ibu seharga tiga kali ayah. Sepanjang mengangkut mayoritas muslimah, tidak ada keraguan bahwa peran muslimah dalam keluarga begitu penting dan berharga. Untuk mengurus keluarga perlu ilmu malah ilmu yang harus dimiliki lebih dari ilmu karir di luar rumah. Adalah menyesatkan jika beranggapan bahwa pekerjaan rumah tangga menyangkut masak, mencuci, menyetrika dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Pekerjaan ini menyangkut merawat manusia, tua, dan muda yang membutuhkan kebijaksanaan, kecerdasan, kreativitas, keterampilan, dan pengalaman.


Meskipun mengatur rumah tangga, melahirkan, dan mengasuh anak adalah pekerjaan yang universal, namun sesungguhnya pekerjaan-pekerjaan tersebut tidaklah menyita seluruh energi. Bahkan dengan keberadaannya di dalam rumah muslimah akan aman dan terlindungi dari kejahatan yang merajalela.


Muslimah yang tidak berperan sebagai ibu atau melalaikan kewajiban fitrahnya sebagai orangtua yang harus mengurus keluarga (anak, suami) kelak dia akan menyesal karena telah menyia-nyiakan waktunya sebagai ibu atau muslimah.


Sebagaimana Islam memberikan anjuran akan kewajiban muslimah yang harus bertanggung jawab terhadap anak dan suaminya. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah, “Dan laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Dan perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan ia bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR. al-Bukhari)


Wallahu’alam bishawab.


disarikan dari [http://www.daaruttauhiid.org/muslimah-itu-batu-permata-2/] sumber gambar : freepik.com

Comments


© 2020 by @ysdpnfath. Proudly created with Wix.com

bottom of page